Seorang peneliti Andrew Littlefield menemukan apabila seorang perokok sedang emosional, lebih sensitif, serta cemas, mereka cenderung lebih sering untuk merokok. Penelitian ini dilakukan terhadap perokok berusia antara 18 dan 35 tahun. Kemudian, mereka yang berhenti merokok secara signifikan mengurangi sifat impulsif.
kebiasaan merokok memang sangat sulit untuk ditinggalkan terutama bagi yang sudah bertahun-tahun merokok tetapi saat seseorang yang merokok dapat berhenti maka dia akan merasa sangat gembira. Berhenti merokok biasanya didorong oleh keinginan, keinginan, dan toleransi, bukan sifat serta kepribadian impulsif.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang berhenti merokok juga akan memiliki sifat yang sabar dan juga jarang mengeluh pada orang. Orang yang berhenti merokok atau mencoba untuk berhenti merokok akan merasa lebih baik.
Semoga Artikel Tentang Kesehatan - Menjadi Lebih Sabar dengan Berhenti Merokok ini bermanfaat
Judul: Menjadi Lebih Sabar dengan Berhenti Merokok
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 9:57 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 9:57 PM
0 comments:
Post a Comment