Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan pada seluruh saluran pencernaan yang menyebabkan nyeri perut dan sembelit atau diare.
- Faktor bahan-bahan dan emosi yang berubah-ubah bisa memicu gejala-gejala pada IBS.
- Seorang dokter biasanya mendiagnosa IBS berdasarkan gejala-gejala tetapi melakukan tes untuk mengesampingkan masalah-masalah lain.
- Makan teratur adalah sering terbaik, dan obat-obatan biasanya bisa menghilangkan gejala-gejala khusus.
IBS biasanya diklasifikasikan sebagai ”gangguan fungsional” karena penyakit ini merusak fungsi aktivitas normal tubuh, seperti gerakan usus, sensitivitas saraf usus atau kerja dari otak yang mengontrol beberapa fungsi tersebut. Meskipun fungsi normal dirusak, tidak ada struktur yang abnormal yang dapat terlihat dengan endoscope (pipa fleksible pelihat), sinar X, atau tes darah. Sehingga, IBS diidentifikasi dengan ciri khas dari gejala-gejala dan jika diperlukan hasil tes terbatas.
PENYEBAB
Penyebab IBS tidak jelas. Pada beberapa pasien IBS, saluran cerna khususnya yang sensitif terhadap rangsangan-penderita dapat mengalami ketidaknyamanan karena gas usus atau kontraksi yang pada orang lain tidak menimbulkan gangguan. Meskipun perubahan gerakan usus besar yang terjadi pada IBS dapat terlihat berhubungan dengan kontraksi usus yang abnormal, tidak semua penderita IBS mengalami kontraksi abnormal, dan sebagian besar mengalami, kontraksi abnormal tidak selalu merupakan gejala.
Faktor emosional (misal, stress, gelisah, depresi, dan takut), makanan, obat-obatan, hormon, atau iritan kecil bisa memicu atau memperburuk serangan (penyakit atau serangan) pada IBS. Untuk beberapa orang, makanan kalori-tinggi atau makanan tinggi-lemak kemungkinan bisa memicu. Untuk orang lain, gandum, produk susu, kopi, teh, atau buah jeruk tampaknya bisa membuat gejala-gejala tersebut karena banyak produk makanan yang mengandung beberapa bahan-bahan yang kemungkinan sulit untuk mengidentifikasi pemicu khusus. Yang lain menemukan bahwa makan terlalu cepat atau makan setelah jangka waktu yang terlalu lama tanpa makanan menjadi pemicu.
Meskipun begitu, hubungannya tidak konsisten. Seseorang tidak selalu mendapatkan gejala-gejala setelah pemicu biasa, dan gejala-gejala seringkali muncul tanpa berbagai pemicu yang jelas. Hal ini tidak jelas bagaimana seluruh pemicu tersebut berhubungan dengan penyebab IBS.
GEJALA
IBS cenderung terjadi di usia remaja dan 20-tahunan, menyebabkan serangan pada gejala-gejala yang berulang pada periode yang tidak teratur. Serangan pada akhir hidup dewasa tidak umum tetapi tidak langka. Serangan hampir selalu terjadi ketika seseorang sadar, dan jarang membuat seseorang terjaga dari tidur.
Gejala-gejala termasuk nyeri perut berhubungan dengan atau diringankan dengan melakukan buang air besar (defekasi), perubahan pada frekwensi kotoran (seperti sembelit atau diare) atau konsistensi, perluasan perut (distention), lendir pada kotoran, dan rasa tidak sepenuhnya kosong setelah buang air besar. Nyeri tersebut bisa menimbulkan rasa sakit atau kram yang terus-menerus muncul, biasanya di sepanjang perut bagian bawah.
Kembung, gas, mual, sakit kepala, lelah, depresi, gelisah, dan sulit konsentrasi adalah gejala-gejala lainnya. Pada umumnya, karakter dan lokasi nyeri tersebut, memicu (faktor yang mempercepat), dan pola pada gerakan isi perut secara relatif konsisten sepanjang waktu. Meskipun begitu, gejala-gejala bisa meningkat atau menurun pada tingkat keparahannya dan juga berubah sepanjang waktu.
DIAGNOSA
Kebanyakan orang dengan IBS terlihat sehat. Uji fisik umumnya tidak menunjukkan apapun yang tidak umum kecuali kadangkala kelembutan di sepanjang usus besar. Dokter biasanya melakukan beberapa tes-misal, tes darah, penelitian kotoran, dan sigmoidoskopi-untuk membedakan IBS dari penyakit Crohn, ulcerative colitis, kanker (sebagian besar pada orang yang berusia lebih dari 40 tahun), collagenous colitis, lymphocytic colitis, dan banyak penyakit lainnya yang bisa menyebabkan nyeri perut dan perubahan pada kebiasaan buang air. Hasil tes ini biasanya normal pada orang dengan IBS, meskipun kotoran tersebut kemungkinan berair, dan prosedur sigmoidoskopi bisa menyebabkan kejang dan nyeri yang tidak umum. Dokter biasanya melakukan tes lagi-seperti ultrasound perut, sinar X pada usus, atau colonoscopi-pada orang tua dan pada mereka yang mengalami gejala-gejala yang tidak umum untuk IBS, seperti demam, kotoran berdarah, berat badan hilang, dan muntah.
Gangguan saluran pencernaan lain (seperti radang usus buntu, penyakit batu empedu, borok, dan kanker) bisa terbentuk pada seseorang dengan IBS, terutama setelah usia 40 tahun. Dengan demikian, jika gejala seseorang berubah secara signifikan atau tidak biasanya untuk IBS, penelitian lebih lanjut kemungkinan diperlukan.
PENGOBATAN
Pengobatan berbeda dari orang ke orang. Jika makanan atau jenis stress tertentu muncul untuk membuat masalah, mereka harus menghindari jika mungkin. Untuk kebanyakan orang, khususnya mereka yang cenderung untuk sembelit, kegiatan fisik teratur membantu menjaga fungsi saluran pencernaan secara normal.
Pada umumnya, diet normal adalah terbaik. Kebanyakan orang lebih baik sering makan, makanan porsi kecil dibandingkan tidak sering dengan porsi makanan besar (misal, lima atau enam kali makanan porsi kecil dibandingkan tiga porsi makanan besar setiap hari). Orang dengan perut kembung dan peningkatan gas (gas dalam perut) harus menghindari kacang-kacangan, kubis, dan makanan lain yang sulit untuk dicerna. Sorbitol, dan pemanis buatan digunakan pada makanan diet dan pada beberapa obat-obatan dan mengunyah permen karet, harus tidak dikonsumsi dalam jumlah besar.
Fruktosa, gula yang ditemukan dalam buah-buahan, berry, dan beberapa tanaman, harus dimakan hanya dalam jumlah sedikit. Diet rendah lemak membantu beberapa orang, terutama mereka yang perutnya terlalu lambat atau terlalu cepat kosong. Orang yang mengalami baik IBS dan kekurangan laktosa harus mengkonsumsi produk susu tidak berlebihan. Bahkan pasien dengan kekurangan laktosa bisa kemungkinan harus mengkonsumsi segelas susu dalam jumlah sedikit sepanjang hari.
Sembelit seringkali dihilangkan bisa dengan mengkonsumsi lebih banyak serat. Orang yang mengalami sembelit bisa menggunakan satu sendok teh gandum dengan sedikit air dan cairan lain pada setiap makanan, atau mereka bisa menggunakan suplemen psyllium mucilloid dengan 2 gelas air. Menambahkan serat makanan bisa membuat gas dalam perut dan kembung.
Kadangkala, beberapa gas dalam perut kemungkinan dikurangi dengan mengganti serat sintetis buatan (seperti methylcellulose). Obat pencuci perut termasuk yang mengandung sorbitol, lactulose, atau polyethylene glycol, dan obat pencuci mulut perangsang seperti yang mengandung bisacodyl atau gliserin. Lubiprostone, obat pencuci perut terbaru, bisa juga menghilangkan sembelit.
Relaksan otot-halus, seperti dicyclomine, bisa menghilangkan nyeri perut tetapi sering menyebabkan efek samping anticholinergic, seperti mulut kering, penglihatan buram, atau kesulitan berkemih. Obat-obatan anti diare, seperti diphenoxylate atau loperamide, membantu orang dengan diare, sebagaimana obat-obatan seperti alosetron, yang mengurangi efek serotonim, penghantar bahan kimia di dalam tubuh.
Minyak aromatik, seperti minyak pepermin, seringkali membantu gejala-gejala gas dalam perut dan kram. Antidepresan, tekhik modifikasi perilaku (seperti terapi perilaku kognitif), psiko terapi, dan hypnotis seringkali sangat efektif untuk mengendalikan gejala-gejala pada IBS. Penggunaan jangka panjang pada antidepresan dalam dosis yang rendah atau lebih tinggi yang layak aman. Antidepresan bisa tidak hanya menghilangkan nyeri dan gejala-gejala lain tetapi juga bisa membantu menghilangkan masalah-masalah tidur dan depresi atau gelisah.
Judul: Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 9:40 AM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 9:40 AM
0 comments:
Post a Comment